Gambaran Umum


I. Gambaran umum

a. Letak

Desa Buntu Barana terletak dalam wilayah administrasi, Kec.Curio, Kab.Enrekang dengan batas_batas :

- Sebelah utara berbatasan dengan Kab.Tana Toraja

- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Curio, Desa Mandalan dan Desa Pebaloran

- Sebelah timur berbatasan dengan Kab.Tana Toraja

- Sebelah barat berbatasan dengan Kab.Tana Toraja

- Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten ke Kec.Curio ± 50 KM, jarak dari ibu kota kecamatan ke Desa Buntu Barana ± 9 KM.

b. Topografi

Kampung Bala Batu mempunyai wilayah daerah yang sebagian besar berbukit, selebihnya daerah datar.

c. Kelembagaan

Dalam wilayah Kampung KB memiliki kelembagaan diantaranya Sub PPKBD, LKMD dan Kelompok KB.

d. Pencaharian

Penduduk kampong Bala Batu memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak, khususnya dalam bidang bertani jangka panjang seperti cengkeh, kopi, lada dan juga sebagai peternak sapi, kerbau dan kambing.

e. Sosial budaya

Pada penduduk kampong Bala Batu menganut agama islam pada sector pendidikan, kampong bala batu memiliki sarana berupa TK dan SD. Kemudian sector kesehatan kampong Bala Batu memiliki sarana Posyandu dan Polindes.

f. Luas wilayah

Kampung Bala Batu merupakan wilayah desa Buntu Barana yang memiliki luas 1200 Ha.

II. Gonografi : Desa Buntu Barana dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Jumlah penduduk : 2774 Jiwa

b. Jumalah laki-laki : 1417 Jiwa

c. Jumlah perempuan : 1357 Jiwa

d. Jumlah KK : 646 KK

e. Jumlah RT : tidaka ada

f. Jumlah PUS : 388 pus

g. Jumlah Pengguna alat kontrasepsi 15,8 % :

- Pil : 20

- Suntik : 51

- Kondom : 32

- Implant : 88

- MOW : 45

- IUD : 17

- MOP : 0

h. Jumlah keluarga miskin yang terdiri dari keluarga pra sejahtera : 15 KK, keluarga sejahtera tahap I sebanyak 23 KK.

i. Jumlah kelompok perempuan :

- UPPKS : 1 kelompok

- KWT : 1 kelompok

- Karangtaruna : 1 kelompok

- Kelompok tani : 4 kelompok

- PKK : 1 kelompok

III. Inisiatif

Pemerintah Kab.Enrekang ingin lebih meningkatkan pengetahuan dan merubah paradigm sebagai masyarakat yang belum memahami pentingnya program KB serta memudahkan program KB secara terpusat, maka pemerintah Kab.Enrekang mulai memberikan konsentrasi terhadap program KB.

Program Kampung KB ini inisiasi dan dikawal oleh Bupati Enrekang, DPP-KB Kab.Enrekang serta para pelaku yang terlibat dalam proses pelaksanaan adalah pemerintah desa, PKK dan masyarakat. Konsep program Kampung KB pada dasarnya adalah memberikan kemudahan atau akses kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan KB-Kes dan PP menuju terbentuknya keluarga kecil berkualitas dan sejahtera yang secara operasional dikelola, diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Kampung KB merupakan promosi KB dengan masyarakat aktif mensosialisasikan pentingnya KB dengan prioritas MKJP dan Kontap. Dalam Kampung KB juga dilakukan beragam pelatihan dan pendampingan bagi kader BKB, BKR dan BKL serta usaha masyarakat.

IV. Hasil yang diharapkan

Setelah terbentuknya Kmapung KB di Bala Batu, diharapkan hingga tahun 2017 akan membawa hasil yang diharapkan yaitu akan tercapai peserta KB aktif sebanyak 70 % dengan prioritas pada penggunaan MKJP dan Kontap. Masyarakat diharapkan akan berubah pola pikirnya dalam hal pengetahuan serta kesadaran dalam pelaksanaan program kependudukan, ketahanan keluarga dan pemenuhan tuntutan keluarga.

Dengan terbentuknya Kampung KB di Bala Batu maka diharapkan akan terbentuknya 12 Kampung KB di Kab.Enrekang pada tahun 2017 yang tersebar di masing-masing kecamatan.

Keberadaan Kampung KB yang terintegrasi dengan BKB, BKR, BKL, KB-Kes, UPPKS dan Posyandu memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa dengan memiliki merencanakan jumlah anak dengan baik misalnya jumlah anak yang lebih sedikit akan berbanding lurus dengan perencanaan masa depan yang sejahtera. Disetiap Kampung KB terhadap usaha yang dijalankan oleh masyarakat sesuai dengan karakteristik daerahnya, misalnya di Bala Batu masyarakatnya melaksanakan pengembangan ikan mas lewat program mina padi.

Kegiatan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) menghasilkan peningkatan kesadaran ibu untuk membantu keluarga dalam meningkatkan penghasilan keluarga diantaranya sebagai petani palawija.

V. Kesimpulan

Program Kampung KB ini akan terus digalakkan di Kab.enrekang, masing-masing desa dan kelurahan memiliki Kampung KB yang berdasar pada kriteria yang ada.

Bukan hal yang mudah melakukan perubahan pola piker masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah terhadap program KB, pendekatan secara berkesinambungan dan melibatkan tokoh masyarakat. Diperlukan pendekatan secara personal, humanis, kerja keras dan sistematis sangat dibutuhkan untuk tercapainya tujuan.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
357
Jumlah Kepala Keluarga
150
Jumlah PUS
388
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
134
Keluarga yang Memiliki Remaja
123
Keluarga yang Memiliki Lansia
60
Jumlah Remaja
70
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
253
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
135

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
HASNI, SH
19760211 201001 2 007
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Tidak Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 0 orang pokja terlatih
dari 18 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan